Tidak sedikit pencari kerja yang gagal di awal gara-gara curriculum
vitae atau CV mereka. Pelamar banyak menyepelekan hal kecil, yang justru
jadi bumerang sehingga membuat mereka gagal diterima kerja.
Praktisi dalam bidang Human Resources Kurnia Fitra Utama menjelaskan paling penting dalam menulis CV adalah dibuat dengan struktur yang baik dan ringkas.
"Tidak semua hal perlu ditulis di sana. Ada yang bikin impress tapi ada juga yang jadi berlebihan," jelas pria yang meraih gelar master di bidang Human Resources Management dari Universitas Melbourne itu saat berbincang dengan wolipop Kamis (7/2/2013).
Selain jangan berlebihan, ada juga hal-hal sepele lainnya yang bisa menyebabkan Anda gagal diterima kerja gara-gara CV. Berikut ini kesalahan-kesalahan sepele tersebut seperti dijelaskan Fitra:
1. Foto
Tidak sedikit pelamar yang asal menaruh foto di CV mereka. Misalnya saja foto diambil dengan handphone yang kualitas kameranya kurang baik sehingga tampak buram. Ada juga yang menaruh foto dengan latar belakang restoran, pemandangan, di mobil atau kamar tidur.
"Foto seperti itu menunjukkan belum terlihat dewasa. User mau melihat orang yang sudah siap bekerja," jelas Fitra. Dia pun menyarankan sebaiknya buat foto yang mengesankan tampil profesional dan rapi.
2. Covering Letter
Saat mengirimkan surat lamaran via email, banyak pelamar yang lupa menuliskan kata pengantar di body email mereka. Seringkali yang terjadi adalah pelamar mengirimkan surat lamaran dan CV dengan melampirkannya di attachment. Sementara di body email mereka tidak menuliskan apapun.
"Padahal covering letter ini penting. Sebenarnya lebih penting dari CV. Dari sana kesan pertama terbentuk," jelas Fitra yang sudah bekerja di dunia HR selama delapan tahun.
Fitra menyarankan sebaiknya tulis covering letter yang bisa menjual. "Kenapa dia melamar, apa yang dia tahu mengenai perusahaan, pernah melaksanakan pekerjaan serupa atau nggak. Buat sepersonal mungkin," tuturnya.
3. Format CV
Beberapa pelamar ada yang membuat CV dengan kreatif bukan hanya dengan format tulisan secara formal. Tapi pelamar harus mempertimbangkan apakah nantinya format CV tersebut bisa dibaca pihak user atau HRD. "Bagaimana kalau dibaca sama manajer HR yang sudah 40-an, dia belum tentu bisa mengerti," ujar Fitra. Jadi sebaiknya apapun format CV Anda, buat yang bisa memudahkan orang lain untuk membacanya.
Chief Consultan Assessment di Experd Consultan, Cherry Zulviyanti Riadi Lukman, menambahkan format CV sebaiknya disesuaikan dengan perusahaan yang dituju. "Misalnya kalau perusahaan kreatif perlu desain yang keren, bagus, eye cathcing. Kalau kita ke perbankan lalu kita membuat desainnya kayak anak-anak ya itu kurang tepat," jelas Cherry.
4. Nama Email
Tidak sedikit pelamar yang menggunakan email dengan nama berkonotasi negatif. Email seperti ini bisa menunjukkan Anda tidak profesional. Sebaiknya buat email dengan nama yang lebih formal.
Sumber: wolipop.com
Praktisi dalam bidang Human Resources Kurnia Fitra Utama menjelaskan paling penting dalam menulis CV adalah dibuat dengan struktur yang baik dan ringkas.
"Tidak semua hal perlu ditulis di sana. Ada yang bikin impress tapi ada juga yang jadi berlebihan," jelas pria yang meraih gelar master di bidang Human Resources Management dari Universitas Melbourne itu saat berbincang dengan wolipop Kamis (7/2/2013).
Selain jangan berlebihan, ada juga hal-hal sepele lainnya yang bisa menyebabkan Anda gagal diterima kerja gara-gara CV. Berikut ini kesalahan-kesalahan sepele tersebut seperti dijelaskan Fitra:
1. Foto
Tidak sedikit pelamar yang asal menaruh foto di CV mereka. Misalnya saja foto diambil dengan handphone yang kualitas kameranya kurang baik sehingga tampak buram. Ada juga yang menaruh foto dengan latar belakang restoran, pemandangan, di mobil atau kamar tidur.
"Foto seperti itu menunjukkan belum terlihat dewasa. User mau melihat orang yang sudah siap bekerja," jelas Fitra. Dia pun menyarankan sebaiknya buat foto yang mengesankan tampil profesional dan rapi.
2. Covering Letter
Saat mengirimkan surat lamaran via email, banyak pelamar yang lupa menuliskan kata pengantar di body email mereka. Seringkali yang terjadi adalah pelamar mengirimkan surat lamaran dan CV dengan melampirkannya di attachment. Sementara di body email mereka tidak menuliskan apapun.
"Padahal covering letter ini penting. Sebenarnya lebih penting dari CV. Dari sana kesan pertama terbentuk," jelas Fitra yang sudah bekerja di dunia HR selama delapan tahun.
Fitra menyarankan sebaiknya tulis covering letter yang bisa menjual. "Kenapa dia melamar, apa yang dia tahu mengenai perusahaan, pernah melaksanakan pekerjaan serupa atau nggak. Buat sepersonal mungkin," tuturnya.
3. Format CV
Beberapa pelamar ada yang membuat CV dengan kreatif bukan hanya dengan format tulisan secara formal. Tapi pelamar harus mempertimbangkan apakah nantinya format CV tersebut bisa dibaca pihak user atau HRD. "Bagaimana kalau dibaca sama manajer HR yang sudah 40-an, dia belum tentu bisa mengerti," ujar Fitra. Jadi sebaiknya apapun format CV Anda, buat yang bisa memudahkan orang lain untuk membacanya.
Chief Consultan Assessment di Experd Consultan, Cherry Zulviyanti Riadi Lukman, menambahkan format CV sebaiknya disesuaikan dengan perusahaan yang dituju. "Misalnya kalau perusahaan kreatif perlu desain yang keren, bagus, eye cathcing. Kalau kita ke perbankan lalu kita membuat desainnya kayak anak-anak ya itu kurang tepat," jelas Cherry.
4. Nama Email
Tidak sedikit pelamar yang menggunakan email dengan nama berkonotasi negatif. Email seperti ini bisa menunjukkan Anda tidak profesional. Sebaiknya buat email dengan nama yang lebih formal.
Sumber: wolipop.com